Tanjung Redeb – Pembangunan gedung rumah sakit Tanjung Redeb yang terletak di Jalan Sultan Agung telah rampung 100 persen secara fisik. Sebelum beroperasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau melakukan pengecekan kesiapan apakah rumah sakit ini sudah layak fungsi sebelum dibuka untuk melayani masyarakat.
Menjadi salah satu aset daerah, keberadaan RS Tanjung Redeb ini nantinya menjadi salah satu tanggung jawab dari Dinkes Berau. Sehingga, untuk pengadaan alat kesehatan (alkes) yang ada juga menjadi usulan dari Dinkes Berau.
“Tim dari Dinkes sudah melakukan pengecekan keseluruhan kesiapan gedung ini. Alkesnya sudah kita usulkan juga. Kalaupun ada, itu akan dilakukan secara bertahap dengan menyesuaikan kebutuhan setiap ruangan, khususnya ruang perawatan pasien dan mengikuti prosedur perizinan yang berlaku,” jelas Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie dihubungi Rabu (25/6/2025).
Dijelaskannya, untuk prioritas utama pengadaan alkes adalah peralatan medis untuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), yang menjadi pintu awal masuknya pelayanan pasien, khususnya dalam kondisi gawat darurat. Sehingga pelayanan juga bisa lebih cepat jika alkesnya memadai.
Meski bangunan fisik telah selesai, rumah sakit baru ini diperkirakan mulai difungsikan secara optimal tahun depan. Hal ini karena masih panjangnya proses perizinan, pemenuhan alkes dan tenaga kesehatan (nakes) yang akan bertugas di sana.
Gedung RSUD Tanjung Redeb yang ada saat ini masih berada dalam kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau dan masih dalam tahap perawatan. Alasan ini pula lah yang membuat Dinkes belum bisa mempersiapkan kebutuhannya secara maksimal.
“Kami masih menunggu proses penyerahan resmi bangunannya. Tapi sembari menunggu itu tetap kita proses kebutuhannya, sehingga nanti saat sudah diserahterimakan, tinggal mengisi alkes dan yang lainnya,” tutup Lamlay. (mel)