“Kalau dilihat trennya, memang ada peningkatan pada Agustus hingga September, tapi kenaikannya tidak signifikan. Juli ke Agustus naik sekitar 700 kasus, kemudian dari Agustus ke September naik sekitar 400-an kasus,” ujar Garna ditemui beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, kondisi tersebut masih tergolong penyakit musiman, terutama akibat perubahan cuaca yang belakangan ini cenderung panas dan tidak menentu. Meski demikian, pihaknya tetap melakukan langkah antisipasi agar kasus tidak melonjak lebih tinggi.
“Kami tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menerapkan PHBS. Pertama, jika sakit segera ke fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, dan gunakan masker terutama saat batuk atau pilek,” imbaunya.
Selain itu, Garna juga menyarankan masyarakat menjaga daya tahan tubuh dengan banyak minum air putih, mengonsumsi sayur dan buah, serta berolahraga secara teratur. Ia mengingatkan, perilaku kecil seperti tetap menggunakan masker di tempat umum saat tidak sehat juga berperan besar dalam mencegah penularan penyakit.
“Artinya bukan berarti kita bisa tenang-tenang saja. Tetap harus waspada dan menjaga kebersihan diri maupun lingkungan,” tegasnya.
Dinkes Berau, melalui puskesmas di setiap kecamatan terus melakukan edukasi langsung kepada masyarakat terkait pencegahan penyakit menular. Upaya ini diharapkan dapat menekan potensi peningkatan kasus flu dan batuk di wilayah Bumi Batiwakkal. (Dvn)


