Tanjung Redeb – Ada yang menarik dalam gelaran acara adat budaya Bekudung Betiung di Kampung Tumbit Dayak Kecamatan Sambaliung. Salah satu situs bernama Tiang Sejarah, menjadi daya tarik pengunjung yang datang ke kampung budaya itu. Meskipun begitu, tak banyak yang mengetahui asal usul adanya situs tersebut.

Kepala Kampung (Kakam) Tumbit Dayak, Ahmad Jafar menjelaskan, Tiang Sejarah ini merupakan tiang pertama dan tertua yang berdiri di Kampung Tumbit Dayak, dan hingga kini masih tegak menopang Rumah Adat yang ada. Sebagai simbol kesakralan, kain kuning yang menjadi identitas khas Kabupaten Berau, juga dilingkarkan pada tiang ini.

“Ini sebagai penanda bahwa tiang ini merupakan simbol sakral, dan menyimpan nilai-nilai spiritual serta sejarah yang sangat kuat bagi masyarakat setempat. Tiang ini dulunya kayu Ulin berukuran besar. Seiring berjalannya waktu dan termakan usia, ukurannya semakin mengecil. Tapi nilai dan makna sejarahnya tetap besar,” jelasnya ditemui di sela-sela penutupan Bekudung Betiung, Kamis (26/6/2025).

Yang menarik, menurut cerita bahwasannya tiang ini dulunya menjadi tempat menggantung kepala manusia, yang merupakan bagian dari tradisi sakral. Dan cerita ini diwariskan turun temurun hingga saat ini.

“Tiang ini juga tidak boleh dipindahkan atau dicabut, karena diyakini memiliki kekuatan gaib,” tambahnya.

Tiang Sejarah merupakan simbol kokohnya tradisi dan pengorbanan leluhur. Dalam sejarah pendiriannya, tiang ini ditegakkan melalui ritual adat yang melibatkan tumbal sebagai syarat spiritualnya. Ini sebagai penanda betapa kuatnya ikatan struktur fisik, nilai spiritual, dan keberlanjutan budaya masyarakat Dayak.

“Tiang ini bukan hanya menopang rumah, tetapi menopang warisan leluhur dan jati diri kami. Kami berharap masyarakat benar-benar membangun Tumbit Dayak dari akar sejarah dan budaya yang ada,” tegasnya.

Keberadaan Tiang Sejarah kini menjadi daya tarik tersendiri dalam pengembangan wisata budaya Kampung Tumbit Dayak. Karena bukan hanya memperkaya narasi sejarah kampung, tetapi juga menjadi pengingat generasi muda untuk menjaga dan menghormati warisan leluhur. (mel)